
Saham Asia tergelincir di pembukaan Jumat(7/11), mengikuti sesi berombak di Wall Street. Indeks MSCI Asia Pasifik turun sekitar 0,2%, dipimpin pelemahan di Jepang, sementara Korea Selatan dan Australia juga melemah tipis. Di AS, S&P 500 turun 1,1% dan Nasdaq 100 merosot 1,9% untuk kedua kalinya dalam tiga sesi, seiring aksi jual pada saham-saham AI seperti Nvidia hingga Palantir. Indikator volatilitas sempat menyentuh 20, mencerminkan kegelisahan pasar yang meningkat.
Di obligasi, harga Treasury melemah tipis di awal sesi Asia setelah reli besar sebelumnya, ketika imbal hasil 10-tahun mencatat penurunan harian terbesar dalam sebulan akibat lonjakan data PHK Oktober. Di sisi mata uang, Indeks Dolar Bloomberg bergerak datar setelah penurunan terdalam sejak pertengahan Oktober, sementara nada pejabat The Fed yang hawkish soal inflasi menahan spekulasi pemangkasan suku bunga terlalu cepat.
Secara global, MSCI All Country World Index menuju penurunan mingguan pertama dalam empat pekan. Investor yang sebelumnya mendorong reli karena harapan pemangkasan suku bunga dan tema pertumbuhan AI kini mempertanyakan hasil dari belanja modal jumbo sektor tersebut. Minimnya data resmi akibat penutupan pemerintah AS membuat pasar bergantung pada rilis swasta: Challenger, Gray & Christmas mencatat 153.074 PHK pada Oktober-hampir tiga kali lipat setahun lalu-tertinggi untuk bulan Oktober sejak 2003, memicu pandangan bahwa The Fed perlu lebih berhati-hati meski pasar uang kini menilai peluang pemangkasan bulan depan di atas 70%.
Di ekuitas, sorotan pada kebutuhan pendanaan OpenAI dan sejumlah perusahaan AI kian menekan sentimen-Nasdaq 100 kini hampir 4% di bawah rekor 29 Oktober meski masih naik -20% sejak awal tahun. Dari sisi kebijakan, AS mengusulkan pencabutan tarif impor peralatan industri kapal tertentu dari Tiongkok. Sementara itu, di komoditas, minyak menguat tipis namun tetap menuju penurunan mingguan kedua karena kekhawatiran kelebihan pasokan global. (az)
Sumber: Newsmaker.id
Saham Asia tergelincir di pembukaan Jumat(7/11), mengikuti sesi berombak di Wall Street. Indeks MSCI Asia Pasifik turun sekitar 0,2%, dipimpin pelemahan di Jepang, sementara Korea Selatan dan Australia juga melemah tipis. Di AS, S&P 500 turun 1,1% dan Nasdaq 100 merosot 1,9% untuk kedua kalinya dalam tiga sesi, seiring aksi jual pada saham-saham AI seperti Nvidia hingga Palantir. Indikator volatilitas sempat menyentuh 20, mencerminkan kegelisahan pasar yang meningkat.
Di obligasi, harga Treasury melemah tipis di awal sesi Asia setelah reli besar sebelumnya, ketika imbal hasil 10-tahun mencatat penurunan harian terbesar dalam sebulan akibat lonjakan data PHK Oktober. Di sisi mata uang, Indeks Dolar Bloomberg bergerak datar setelah penurunan terdalam sejak pertengahan Oktober, sementara nada pejabat The Fed yang hawkish soal inflasi menahan spekulasi pemangkasan suku bunga terlalu cepat.
Secara global, MSCI All Country World Index menuju penurunan mingguan pertama dalam empat pekan. Investor yang sebelumnya mendorong reli karena harapan pemangkasan suku bunga dan tema pertumbuhan AI kini mempertanyakan hasil dari belanja modal jumbo sektor tersebut. Minimnya data resmi akibat penutupan pemerintah AS membuat pasar bergantung pada rilis swasta: Challenger, Gray & Christmas mencatat 153.074 PHK pada Oktober-hampir tiga kali lipat setahun lalu-tertinggi untuk bulan Oktober sejak 2003, memicu pandangan bahwa The Fed perlu lebih berhati-hati meski pasar uang kini menilai peluang pemangkasan bulan depan di atas 70%.
Di ekuitas, sorotan pada kebutuhan pendanaan OpenAI dan sejumlah perusahaan AI kian menekan sentimen-Nasdaq 100 kini hampir 4% di bawah rekor 29 Oktober meski masih naik -20% sejak awal tahun. Dari sisi kebijakan, AS mengusulkan pencabutan tarif impor peralatan industri kapal tertentu dari Tiongkok. Sementara itu, di komoditas, minyak menguat tipis namun tetap menuju penurunan mingguan kedua karena kekhawatiran kelebihan pasokan global. (az)
Sumber: Newsmaker.id
Pasar Asia-Pasifik sebagian besar menguat pada hari Kamis(13/11), menyusul perdagangan yang beragam di Wall Street karena investor terus memantau pemerintahan AS, yang tampaknya siap untuk dibuka kemb...
Saham AS menguat dengan Dow melonjak 410 poin ke rekor tertinggi baru, sementara S&P 500 dan Nasdaq mencatatkan kenaikan moderat, seiring meningkatnya keyakinan bahwa penutupan pemerintah yang ber...
Saham AS menguat pada hari Rabu, dengan S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 0,2%, sementara Dow Jones menguat 250 poin, mencapai rekor tertinggi baru. Sentimen menguat oleh optimisme ba...
Saham Eropa menguat pada hari Rabu, dengan STOXX 50 naik 0,6% dan STOXX 600 naik 0,4%, melanjutkan penguatan dari dua sesi sebelumnya dan mencapai rekor tertinggi baru. Sentimen investor tetap didukun...
Pasar Asia bergerak bervariasi pada Rabu. Jepang melemah tipis, sementara Australia dan beberapa indeks lain menguat. Nikkei 225 turun 0,26% tetapi Topix naik 0,35%. Di Korea Selatan, Kospi cenderung ...
Saham-saham Jepang melanjutkan kenaikan pada hari Rabu (13/11), didorong oleh berakhirnya penutupan pemerintah AS yang meningkatkan selera risiko di kalangan investor. Selain itu, pelemahan yen mengarah pada ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Bank...
Emas tetap kuat, didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve dan ketidakpastian ekonomi AS. Meskipun pemerintah AS sudah dibuka kembali, investor tetap mencari perlindungan di emas karena kekosongan data ekonomi dan...
Perak (XAG/USD) diperkirakan akan mengkonsolidasikan kenaikan kuat yang tercatat dalam beberapa hari terakhir, bergerak dalam kisaran harga yang lebih sempit selama sesi Asia pada hari Kamis(13/11). Logam mulia ini saat ini diperdagangkan sedikit...
Optimisme pasar keuangan global meningkat setelah data terbaru menunjukkan peluang kuat bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga...
Saham Asia menguat untuk hari kedua berturut-turut karena kemajuan dalam upaya mengakhiri penutupan pemerintah AS yang telah berlangsung lama...
Para pejabat Federal Reserve semakin terpecah belah mengenai apakah akan memangkas suku bunga pada bulan Desember, lapor Nick Timiraos dari Wall...
Para anggota DPR kembali ke Washington pada hari Selasa(11/11), setelah reses selama 53 hari, menghadapi kepadatan di bandara-bandara yang ramai di...